Hari itu memang masih pagi. Langkah kaki beberapa mahasiswa yang tergopoh menuju gedung yang memang kesehariannya di jadikan tempat bercengkerama mereka. Asa lepas dan semangat berbinar dari mata yang masih segar dan cerah. Hari ini adalah hari ‘pertaruhan’, sela seorang mahasiswa kepada temannya. Ternyata hari yang dimaksud oleh mahasiswa tersebut adalah hari yang dijadwalkan untuk ujian munaqasyah, yang jatuhnya pada hari ini, hari sekarang, dan hari ini adalah waktu yang menentukan untuk masa depan, begitulah kira-kira pikiran sebagian besar mahasiswa peserta Sidang Munaqasyah Jurusan PAI FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Jurusan PAI menggelar Uji Skripsi atau Sidang Munaqasyah, sudah puluh bahkan ratusan kali. Bahkan ada beberapa dosen Jurusan PAI pernah merasakan peserta sidang seperti itu, tepat pada zamannya. Artinya keberadaan dan proses Sidang Munaqasyah di Jurusan PAI sudah sangat lama, menyamai keberadaan Jurusan PAI itu sendiri.
Namun penyelenggaraan Sidang Munaqasyah Gelombang ke XXVIII yang diikuti oleh enam peserta, pasa saat ini terasa sangat berbeda, dan mungkin ini pembeda sejarah yang tidak akan terulang setiap dekade bahkan dalam satu zaman kehidupan manusia.
Setidaknya ada 3 alasan, mengapa Sidang Munaqasyah saat ini dirasa berbeda, yang pertama bahwa Sidang Munaqasyah dilaksanakan masih dalam kondisi ketidakpastian akibat masih merebaknya virus Corona (Covid-19).
Kemunculan Covid-19 yang sudah berbulan acapkali melimitasi bahkan mengkarantina aspek kehidupan sosial orang, termasuk aktifitas akademik yang seharunya berlangsung dilembaga pendidikan. Meski masih dalam aturan pemerintah yang mensyaratkan untuk mengurangi dan meminimalisir kegiatan yang melibatkan orang, namun karena ada kepentingan akademik yang tidak bisa ditinggalkan, maka Sidang Munaqasyah di Jurusan PAI tetap digelar, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Berikutnya yang membuat Sidang Munaqasyah ini berbeda karena pesertanya merupakan peserta perdana dari semester 8 (tingkat 4). Sebagaimana diketahui bahwa pada tingkat ini merupakan fase ideal seorang mahasiswa untuk bisa menyelesaikan studinya.
Peserta Sidang Munaqasyah pada kali ini mengawali dari sekian ratus teman mereka, yang masih antri untuk mendapatkan kesempatan berdiri di depan mimbar ujian skripsi. Tentunya kondisi ini bisa melegakan berbagai pihak, misalnya orang tua dan keluarga peserta, lembaga dari tingkat rektorat sampai Program Studi, para alumni dan masyarakat luas.
Yang tak kalah pentingnya, bahwa berbarengan dengan pelaksanaan Sidang Munaqasyah pada saat ini, Gedung Baru FITK IAIN Syekh Nurjati Secara Resmi di launching. Gedung yang proses pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 2019 tersebut sudang selesai dan bisa digunakan oleh civitas akademika FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Memang proses perkuliahan yang mengikut sertakan mahasiswa belum bisa dilakukan di gedung baru tersebut, namun pelayanan dan pemanfaatan untuk laju dan lancarnya proses akademik sudah bisa menggunakan sarana dan prasananya. Keberkahan dan kebahagiaan teruntai melalui doa dari segenap civitas akademika Jurusan PAI, semoga para peserta Sidang Munaqasyah bisa lulus dengan baik dan segera menyelesaikan tugas akhirnya, amin ya robbal alamin.